Archive for Agustus, 2008

nasionalisme

Masih dalam bulan kemerdekaan RI yang ke 63

Bangsa INDONESIA bukanlah bangsa yang masih bisa dibilang muda dengan umurnya yang ke 63

Seperti halnya manusia yang telah berumur 63 seharusnya sudah banyak asam garam, pahit manisnya kehidupan yang telah dirasakan. Sejauh ini INDONESIA masih berusaha memperbaiki kesejahteraan masyarakat baik ekonomi menengah hingga ekonomi kebawah. Banyak sekali hal yang perlu diperbaiki disana-sini untuk mewujudkan INDONESIA yang ADIL,MAKMUR,SEJAHTERA dan MERDEKA. Banyak hal sepele yang mungkin sering terabaikan dalam kehidupan kita,banyak sekali hal yang perlu diingatkan dalam kehidupan masyarakat kita.

Hal yang paling kuat banyak terjadi dalam kehidupan di INDONESIA dan berpengaruh kuat dalam kehidupan masyarakat INDONESIA adalah banyaknya SARA yang diangkat sebagai pokok masalah dan perbincangan yang sangat kuat di masyarakat yang menyebabkan perseorangan maupun kelompok ikut dan mau tidak mau terprovokasi di dalamnya sehingga orang yang satu dengan yang lain atau kelompok yang satu dengan yang lain merasa lebih berhak dan pantas menyelesaikannya menyebabkan masalah yang ada bertambah besar dan runyam sehingga fungsi pemimpin di sini tidak lagi pada tempatnya, yang seharusnya mewakili suara orang banyak hanya menjadi simbol dalam suatu kelompok dan dia yang merasa memiliki pengaruh kuat menindas yang lemah dan tidak hanya itu kadang sifat arogansi muncul didalamnya.

Adanya masalah pribadi seseorang yang diangkat sebagai suatu hal penting di masyarakat, hangat diperbincangkan dan itupun tidak ada lagi batas ketabuan di masyarakat untuk membahasnya. Padahal hal tersebut banyak sekali menyita waktu dan energi yang digunakan secara siasia karena apabila semua orang membahasnya toh mereka tidak akan memberikan solusi yang tepat bagi si pemilik masalah, hanya akan memperluas penyebaran masalah tersebut. Masalah pribadi kadang kala disangkut pautkan dengan jabatan seseorang sehingga mau tidak mau orang tersebut akan mempertahankan kesalahannya dengan kekuasaannya meskipun orang tersebut sudah terbukti salah, alangkah baiknya kita membiarkan mereka menyelesaikan masalah mereka sesuai prosedur yang berlaku toh kita yang tidak memiliki sangkut paut dengan masalah tersebut tidak dirugikan dengan adanya masalah tersebut. Kadang kala suatu masalah tersebut dicampuri oleh pihak-pihak yang tidak berkepentingan yang hanya ingin mencari kesempatan di dalam kesempitan.

Media hanya dijadikan sebagai media hiburan semata dari kepenatan setelah bekerja seharian,banyak sekali stasiun TV memperbanyak jam tayangnya dengan sinetron sehingga membuat masyarakat seolah-olah terhipnotis ikut dalam alur cerita di dalamnya akibatnya masyarakat selalu tidak ingin ketinggalan dengan alur ceritanya. Sinetron tidak hanya menghipnotis para penontonnya namun juga merubah gaya hidup seseorang mengikuti apa yang dilihatnya seolah-olah para penontonnya menjadi tokoh sebenarnya dalam kehidupan nyata dan karena sinetron tidak hanya ditonton oleh kalangan dewasa melainkan remaja dan anak-anak maka hal-hal yang tidak pantas dilakukan dimasyarakat coba-coba dilakukan oleh penontonnya dengan dalih hal tersebut sudah menjadi tren yang pantas ditiru dan dilakukan di masyarakat, misalnya merokok dalam adegan film, mengendarai mobil di usia SMA yang seharusnya masih dalam taraf umur yang telah ditentukan. Kurangnya informasi-informasi tentang keterampilan yang nantinya dijadikan bekal bagi sesorang untuk berkreasi mengembangkan minat bakatnya sehingga mampu dijadikan sebagai dasar bagi sesorang untuk mandiri menjalani kehidupan.

Rasa nasionalisme yang mulai pudar di masyarakat, pada umumnya masyarakat mencari semua kebutuhan sehari-hari baik itu primer, sekunder, maupun tersier dengan produk-produk luar negeri yang kualitasnya memang lebih baik dari produk lokal sehingga secara tidak langsung membunuh pertumbuhan usaha produk lokal, matinya usaha rakyat kecil dalam pertanian, putusnya siklus kebutuhan di dalam negeri, hilangnya ciri khas yang sudah ada dari turun temurun oleh nenek moyang kita tentang keanekaragaman budaya, sosial, kebutuhan dan ekonomi di masyarakat. Di era sekarang ini pemuda INDONESIA lebih bangga ketika mereka memiliki kebiasaan memakai, memakan, dan memiliki produk dari luar karena dianggap sebagai PRESTIGE yang juga menganggap hal tersebut sebagai pembeda dalam strata ekonomi sosial sehingga masyarakat berlomba-lomba untuk selalu ingin diakui dalam kelompok strata ekonomi tinggi bagaimanapun caranya meskipun hal tersebut dipaksa-paksakan pada diri mereka masing-masing. Mungkin hanya mereka yang tidak mampulah atau miskin yang selalu menggunakan produk lokal saja, apakah seperti itu pemahaman kita selama ini? apakah hanya rakyat kecil yang pantas mempertahankan kemerdekaan ini? Di manakah INDONESIA ku MERAH PUTIH ku yang telah menjadi tumpah darah dan kemerdekaannya dibayar dengan darah dan air mata? Akan terus besarkah engkau kelak INDONESIA ku? Akankah darah dan air mata harus terus membayar kebesaranmu hingga akhir nanti?

Masih dalam suasana kemerdekaan ini saya berusaha menggugah hati masing-masing individu untuk saling memperbaiki dan mengingatkan arti nasionalisme, persatuan dan kesatuan bangsa ini. Tanpa individu yang kecil INDONESIA tidak akan menjadi besar, tanpa peran serta individu-individu masyarakat INDONESIA ini takkan maju.

Kembali lagi akan arti kedewasaan, biarkanlah seseorang ribut dengan masalah yang sangat pribadi dalam hidupnya sendiri karena memang kita tidak berhak ikut campur di dalamnya, biarkanlah rasa sosial tumbuh dalam jiwa agar seseorang yang sangat membutuhkan pertolongan merasa ringan atas beban yang telah di pikulnya,biarkanlah rasa cinta tanah air ini mengaliri tubuh agar harum negerimu tetap terjaga, biarkanlah rasa ingin memperbaiki diri tumbuh dalam setiap individu, biarkanlah kepentingan umum yang menyangkut orang banyak lebih di dahulukan karena KEMERDEKAAN INDONESIA tidak diperoleh secara individu namun milik semua rakyat BANGSA INDONESIA.

kritik dan saran akan selalu menjadi masukan dalam setiap individu masyarakat

Leave a comment »